BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

I with beloved Jesus Christ present!

I proud to be christian. I proud to be His son. I am not pervect man but with Him, nothing impossible. We are weak but in Jesus, let the weak be strong. We are poor but in Jesus, let the poor be strong. In Jesus, there always win. In Jesus, there no pain. In Jesus, devil always lose

Wednesday, December 8, 2010

Seni kok bisa begini

Ada berbagai macam seni dan berbagai macam pula bentuknya. Bahkan seni juga bisa dikategorikan sebagai suatu bentuk kejahatan, ambil positivenya aja yah... negativnya jangan. why don't you check this up?


SENI, KEINDAHAN, DAN SUMBER GAGASAN
Ilham merupakan kunci pembuka bagi kreatifitas berpikir. Hal itu diselidiki oleh Dr. Mir Aneesuddin, M.Sc., seorang peneliti pada Indian Institute of Chemical  Technology di Heideradab, India. Ia menyimpulkan bahwa 99% temuan ilmiah sepanjang peradaban manusia merupakan temuan yang tidak disengaja. Ketika Newton menemukan teori gravitasi, ide itu muncul sebagai sebuah ilham ketika ia sedang duduk termenung dan ada buah apel jatuh tiba-tiba di depannya. Bethoven, Wagner, Coleridge, dan Robert Louis Stevenson sengaha menggunakan mimpi untuk mendapatkan ilham ide-ide kreatif. Ahli kimia Jerman Freidrich August Kekule menemukan struktur molekul ”benena” ketika ia sedang ”tidur-tidur ayam” di depan perapian. Wordsworth berkata, ”Tidur adalah inkubator ide-ide yang paling dahsyat, induk dari pikiran yang segar.”
Dengan demikian, berpikir kreatif berkaitan erat dengan imajinasi, fantasi, lamunan, mimpi, dan intuisi. Albert Einstein adalah seorang yang suka melamun. Katanya, ”Ketika aku mengkaji diriku dan metode pemikiranku, aku berkesimpulan bahwa bakatku yang suka berfantasi jauh lebih berarti bagiku daripada bakatku dalam menyerap pengetahuan positif.”
Ide-ide kreatif justru muncul pada saat kita bersantai dan bukannya sedang berpikir keras. Goethe berjalan-jalan untuk menemukan ide-ide. Rousseau menemukan gagasan-gagasan brilyan ketika sedang pergi dengan kendaraan. Nietsczhe menukan ide-ide gila saat mendengarkan musik. Back menemukan komposisi melodi-melodinya saat bangun pagi. Saat melamun, Benjamin Franklin membayangkan layang-layang yang kemudian membawanya pada penemuan-penemuan ilmiah. Mozart mendapatkan ide-ide kreatif ketika  makan enak dan bepergian dengan kereta kuda. Pemenang Nobel Melvin Calvin menemukan ide tentang photosintesis pada saat bermalas-malasan di mobil sambil menunggu istrinya antre memesan makanan.
Jadi, untuk mengembangkan pemikiran kreatif, kita harus mengkondisikan jiwa kita sedemikian rupa sehingga terbuka bagi segala ilham. Berfantasi, berkhayal, melamun, tidur, bersantai, bertamasya, dan sebagainya ternyata membuka jiwa kita bagi ilham-ilham yang kreatif.
Ternyata, otak manusia memancarkan beberapa jenis gelombang. Itu adalah semacam impuls-impuls listrik lemah yang dapat diukur dengan jelas oleh alat berupa electro-encephalograph machine (EEG). Ada 4 jenis gelombang otak. Data tentang gelombang di atas menunjukkan bahwa otak manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir kreatif. Saat bersantai atau bermeditasi, gelombang Alfa membawa kita berkhayal, berfantasi, dan akhirnya menemukan atau mencipta ide-ide kreatif. Pada saat hendak tidur, gelombang Teta mengalir sehingga kita bisa melakukan evaluasi dan menangkap inspirasi-inspirasi baru.
Menurut penelitian, doa dan meditasi bisa meningkatkan aliran gelombang Alfa dalam otak kita. Dr. A. Kasamatsu dan T. Hirai dari Universitas Tokyo menemukan bahwa pendeta-pendeta Zen yang bermeditasi dengan mata setengah terbuka mampu mengembangkan gelombang Alfa dalam otak mereka. Penelitian electroencephalogram yang dilakukan Universitas Harvard  juga menyimpulkan bahwa meditasi yang digabung dengan teknik ”sugestologi” dapat mengembangkan kemampuan kreatif dalam otak. Teknik ”sugertologi” adalah teknik berpikir dan berkata-kata positif sambil memusatkan pikiran (fokus).
Karena itu, masyarakat modern yang dituntut untuk berpikir kreatif, berminat pada meditasi dan spiritualisme. Teknik-teknik meditasi Yoga sangat disukai. Demikian juga dengan spiritualisme lainnya, termasuk kegiatan-kegiatan rohani yang bersifat okultisme.
Mencipta seni pada dasarnya adalah berpikir kreatif. Analisa tentang faktor ilham di atas membawa kita pada masalah ”siapa yang memberi ilham”. Di dunia roh tidak ada kawasan netral. Ada Tuhan di satu sisi dan ada setan di sisi lain. Dengan demikian, kalau orang mencari ilham di luar jalan Kristus, bukan tidak mungkin ia akan  mendapatkan ilham dari setan-setan. Artinya, banyak musik dan seni lain yang merupakan ilham dari iblis.
Dari masalah ilham itu pula, seharusnya anak-anak Tuhan menjadi kreator-kreator seni yang hebat. Karena, Tuhan bisa memberikan ilham dan ide-ide kreatif. Alkitab itu sendiri adalah gagasan-gagasan kreatif dari Tuhan. Seharusnya, banyak seniman-seniman Kristen yang hebat.
SENI DAN OKULTISME
Berikut ini adalah contoh-contoh bagaimana seni (musik, lagu, pakaian, gambar, dll) diciptakan dan digunakan dalam pemujaan setan-setan.
SENI DAN PEMUJAAN SETAN. Majalah Gatra edisi 10 April 1999 melaporkan sebuah kegiatan gereja setan (satanic church) di sebuah kota di Indonesia. Salah seorang mantan pengikutnya bernama Rina memberi kesaksian bagaimana dulu (sebelum bertobat) pernah mengikuti ritual gereja setan. Dalam upacara itu, iblis hadir secara supranatural. Berikut adalah kesaksian Rina sebagaimana dituturkan kepada Gatra.
”Ruangan itu hanya diterangi lampu redup warna hijau. Di ujungnya yang lancip berdiri sebuah altar. Bentuknya persegi dengan gambar pentagram di tengahnya. Ada lima orang berjubah hitam berdiri di belakang altar tadi. Semua peserta menggumamkan lagu-lagu pemujaan sambil memutari altar. Tiba-tiba muncul suatu sosok. Kulitnya kuning langsat, matanya biru. Tubuhnya tinggi dan kekar. Dia berjubah tetapi tidak berkerudung. Katanya, I Lucifer, I king of king. Lalu ia mengambil tangan saya. Saya lalu diciumnya. Lalu, saya membaca ikrar. Saya menyerahkan seluruh jiwa raga untuk gereja setan. Kalau memberontak, kalau keluar dari perkumpulan ini, saya siap dihukum mati. Sebuah kain hitam di lantai kemudian disingkap. Di bawahnya ada gambar Tuhan Yesus cukup besar. Setiap orang mengeliling gambar tadi tiga kali, berlawanan dengan arah jarum jam, kemudian berganti menghentakkan kaki di atas gambar itu sambari memercikkan darah ke atas gambar tersebut. Lalu kembali mengelilingi sebanyak tiga kali searah jarum jam. Pemimpin ritual lantas mengatakan bahwa hiduplah Lucifer dan matilah Yesus!”
SETAN DAN MUSIK. Kepada Rebecca Brown, hamba Tuhan yang mendoakan dan membebaskannya dari keterikatan setan, Elaine bersaksi seperti berikut ini (diambil dari buku ”Bebas dari Cengkeraman Setan” oleh Rebecca Brown, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1991). Ia menjadi aktivis gereja setan dan ’melayani’ di situ selama 17 tahun. Statusnya tidak main-main, ia adalah mempelai iblis. Dalam kontrak ’pelayanannya’, Elaine benar-benar menikah dengan setan. Bahkan ada upacara perkawinan istimewa di mana setan yang mengerikan itu menjelma dalam wujud manusia tampan. Namun, saat ia melakukan hubungan seksual (incubus) dengan setan itu, si iblis menunjukkan bentuk aslinya yang mengerikan.
Sebagai mempelai iblis, kedudukan Elaine dalam gereja setan sangat tinggi. Ia pun memiliki kemampuan-kemampuan supranatural sebagai tukang sihir. Karena gereja setan mempunyai jejaring internasional dan organisasi yang kuat, ia sering bertemu dengan para pejabat publik untuk benegoisasi dan bekerjasama. Bahkan kebanyakan pejabat pemerintah di Amerika Serikat tahu keberadaannya sebagai salah satu pemimpin gereja setan. Wanita kekasih iblis itu juga bertemu dengan banyak pemimpin di beberapa negara, termasuk dengan Paus.
Setan dengan gereja setan-nya telah menyesatkan dunia via berbagai sektor, mulai dari politik sampai seni. Elaine sering bertemu dengan bintang-bintang musik rock yang menandatangani kontrak dengan iblis sebagai ganti ketenaran dan keuntungan yang mereka peroleh. Menurutnya, evolusi musik rock di Amerika Serikat direncanakan secara teliti oleh iblis dan antek-anteknya untuk menyesatkan dunia.
SENI DAN KENAJISAN
Tak dapat dipungkiri bahwa seni dan kenajisan sering saling berkaitan. Karena itu konsep pornografi dikaitkan dengan masalah seni. UU Pornografi pada dasarnya menolak hal-hal yang berbau porno. Pada Pasal 1 Bab I UU tersebut ditulis: ”Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat”.
Pornografi di internet misalnya, sangat menggila. Melalui bisnis jaringan di dunia maya ini, Amerika Serikat telah menarik keuntungan US $ 18 triliun pada tahun 1999. Kebejatan moral di negeri yang sebagian besar penduduknya Kristiani itu sangat memprihatinkan. Menurut riset David Brazil, sebuah situs porno di Singapura dikunjungi tak kurang dari 10.000 orang saban harinya, 40 persennya dari negeri itu sendiri.
SENI YANG POSITIF
Orang Kristen jangan mudah menghakimi seni dan kebudayaan sebagai sesuatu yang serba salah, okultis, satanis, dan sesat. Manusia sebagai mahkluk berakal budi bisa menciptakan seni yang sifatnya positif dalam arti tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Kristen. Seni yang demikian bisa dipakai, misalnya lagu-lagu kebangsaan, lagu-lagu pergaulan dan persahabatan, atau lagu-lagu bertema pembangunan. Lagu ”Heal The World”-nya Michael Jackson misalnya, mengandung nilai-nilai dan pesan-pesan moral yang positif. Juga lagu-lagu daerah/etnis yang mengandung banyak kekayaan kearifan lokal.
Alat-alat seni banyak pula yang bersifat netral. Alat-alat musik misalnya, bisa dipakai untuk memuja Iblis kalau pemusiknya seorang pengikut setan. Namun, di tangan para pemuji, alat-alat itu bisa dipakai untuk memuliakan Tuhan dengan efektif (Mzm 150).
SENI DAN WIRAUSAHA
Seni bukan hanya merupakan hobi atau idealisme, namun juga bisa menjadi spesialisasi profesi dan bisnis. Menurut Naisbitt (1990), di AS seni telah menjadi lebih lugas, lebih inovatif dalam cara mereka menarik dan menghasilkan pendapatan. Galeri seni misalnya bukan hanya menjadi pusat seni tetapi juga diberdayakan menjadi tempat yang indah untuk mengadakan berbagai acara. Bahkan museum-museum seni yang kelihatannya antik pun kini menjadi tempat mewah untuk menggelar berbagai acara.
Seni telah menjadi tambang uang. Pada 1988, orang AS menghabiskan US $ 7 miliar untuk menghadiri event-event seni. Berarti minat seni lebih besar ketimbang minat olahraga yang pada tahun itu hanya menyedot US $ 2,8 miliar.
SENI UNTUK MEMULIAKAN TUHAN
Para seniman sering berkata “Seni untuk seni”. Itu adalah para seniman yang idealis. Sedangkan para seniman yang pragmatis akan berkata “seni untuk uang”. Sekarang para seniman selebritis (artis, pelukis, novelis, sutradara, dll) benar-benar naik daun. Mereka menjadi orang-orang sukses dan kaya.
Namun, anak Tuhan, tujuan hidupnya harus berbeda. Pekerjaan dan profesi semestinya dilakukan untuk memuliakan Tuhan. Artinya, ”seni untuk Tuhan”. Implikasinya, kita jangan asal berkarya seni, apalagi sekedar untuk mencari uang. Sebab jika demikian, kita akan menghalalkan segala cara, termasuk menciptakan seni-seni yang tidak kudus. Seniman Kristen semestinya menciptakan karya-karya seni yang mengandung nilai-nilai Kristen yang memuliakan Tuhan, yang membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. Hal itu bukan berarti harus secara harfiah menyatakan Injil secara masif melalui karya-karya seni.
Para seniman Kristen juga harus sadar bahwa kesenian – seperti halnya kebudayaan lainnya – adalah semacam agama. Dalam dunia seni, seniman atau karya seninya bisa menjadi sesuatu yang dipuja. Itulah sebabnya aktor atau penyanyi disebut ”idol” (berhala). Itulah sebabnya terjadi histeria massa yang merupakan semacam ”emosi spiritual” pada event seni (misalnya konser musik). Masyarakat juga menjadi fans fanatik karena kesenian merupakan sebuah ”gejala agama” yang dipenuhi fanatisme irasional.


0 comments: